Cara Instalasi Jaringan WAN

Cara Instalasi Jaringan WAN

Peralatan
1.Kompas & peta topografi
2.Penggaris & busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul & teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail & PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, tipsbiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight & cross, crimping tools, konektor RJ45
12. PelaksanaanAP Manager, Orinoco Client, driver & AP Utility Planet, firmware & operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara kepada BTS dengan GPS & kompas pada peta
2.Perhatikan & tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3.Hitung SOM, path & acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4.Perhatikan posisi kepada station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot & test noise dan interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel & pilihan seandainya ada kesusahan dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah pilihan metode instalasi, pemindahan posisi & alat

Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum ialah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan hingga terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro ialah pada permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat & memperhatikan penuh persoalan kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat & rapi, pastikan tak terjadi short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin & kuncian jadi dudukan kabel & konektor tak gampang bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran & interferensi, posisiharus menempel pada permukaan konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil & lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air / kabel listips instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor paling baik ialah model hexa tanpa solderan & drat jadi sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk meperbuat injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE berguna mengurangi kemenyesalan power (losses) dampak pemakaian kabel & konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power & 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa perpersoalanan paling krusial dalam pembuatan POE ialah bagaimana tips mencegah terjadinya short, karena kabel & konektor power penampangnya kecil & gampang bergeser / berminat, tetesi dengan lilin / isolator gel supaya setiap titik sambungan terlindung dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum hingga ketinggian 1st freznel zone terlewati kepada obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa & kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat & anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel & konektor tergolong penangkal petir bila ada
4.Pasang antena dengan rapi & benar, arahkan dengan menggunakan kompas & GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel & rapikan sementara, jangan hingga berat kabel menjadi beban sambungan konektor & mengganggu gerak pointing dan kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk seuntukkian rupa jadi air hujan leluasa jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1.Instal PC Card & Orinoco dengan benar hingga dikenali oleh OS tanpa konflik & pastikan semua driver dan utilityBisa bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terakhir dari web site & ada di CD utility kopian, tak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K meperbuatnya justru deteksi ini memunculkan konflik, hapus dirver ini dari Smartphone Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ & DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua smartphone (COM, LPT dll.) & peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tak diperlukan
4.Semua prosedur iniBisa diberakhirkan dalam waktu tak lebih dari 30 menit tak tergolong instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5.Jika semakin menerus terjadi kesusahan instalasi, untuk sementara untuk efisiensi perbuat instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih gampang & sedikit persoalan
6.Pada instalasi perangkat radio tipe Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu perbuat update firmware & utility
7.Kemudian uji coba semua manfaat yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) tergolong bridging & IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua manfaat berlangsung baik & stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berlangsung sempurna

Pengujian Noise
1.Bila semua telah berlangsung normal, install semua utility yang diperlukan & mulai perbuat pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain dikurang lebihnya, bila ada & mencapai good (kurang lebih 40 % – 60 %) / bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP & potensial memunculkan gangguan bagi station yang se&g kami bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya ialah kurang lebih – 83 dbm, baca spesifikasi radio), umpama – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya lumayan tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterimaBisa melebihi noise
4.Perhitungan standar signal strenght ialah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, jika signal strenght yang diterima ialah 60 % bakal namun noisenya mencapai 20 % maka keadaannya ialah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sebisa mungkin signal strenghtharus mencapai 80 %
5.Koneksi poor biasanya bakal menghasilkan PER (packet error rate –Bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % & excellent dibawah 1 %, PER antara BTS & station clientharus seimbang
6.Perhitungan yang samaBisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan / BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PERharus imbang untuk menbisakan stabilitas koneksi yang diinginkan
7.Pertimbangkan pilihan skenario lain bila sejumlah perpersoalanan di atas takBisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya / dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1.Antena microwave tipe grid parabolic & loop dan yagi butuh dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, tak sama dengan tipe patch panel, panel sector maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk (manual) & foto konstruksi yang disertakan
3.Kencangkan semua mur & baut tergolong konektor & khususnya reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka kepada perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor kepada horn (driven antena), sedikit perubahan fokus bakal berdampak luas semacam umpama perubahan gain (db) antena
5.Berbagai tipe antena grid parabolic mempunyai batang extender yangBisa mengubah letak fokus reflektor kepada horn jadiBisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1.SetipsAwam antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas & GPS, arah ini kami anggap titik tengah arah (center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap bagian dengan perhitungan tak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap segi (kiri / kanan), misalkan antena 24 db, biasanya mempunyai beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam ialah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah & tentukan skornya, penentuan arah paling baik diperbuat dengan tips mencari kualitas average yang paling baik, parameter mutlak yangharus diperhatikan ialah signal strenght, noise & stabilitas
5.karena banyak perangkat radio Wireless In A Box tak mempunyai utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik & PER) maka supaya lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang mempunyai utility grafis semacam Orinoco / gunakan Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan perbuat adaptasi elevasi antena dengan klino meter sesuai aspek antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi & bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7.Ketika arah & elevasi paling baik yang diperkirakan telah tercapai maka jika diperlukanBisa diperbuat pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width & menambah fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) & di kedua titik polarisasi antenaharus sama (artinya di segi lawan polarisasi antena jugaharus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1.Perbuat pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada sekarang antena & kabel (tergolong POE) telah dihubungkan ke perangkat radio
2.Sesuaikan channel & nama SSID (Network Name) dengan bukti diri BTS / AP tujuan, untukkian juga enkripsinya, jika dipergunakan otentikasi MAC Address maka di APharus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai & cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa banyak perangkat radio ialah bermanfaat sebagai bridge & bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, jadi IP Address yang didefinisikan bermanfaat sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, jadi tak butuh dimasukkan ke dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada smartphone yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, supaya utility yang dipasang di routerBisa mengenali radio
6.Perbuat continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi & mengenal PER
7.Bila telah stabil & signal strenght minimum good (seusai diperhitungkan noise) maka perbuat uji troughput dengan meperbuat koneksi FTP (dengan aplikasi FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput bakal sebanding baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps ialah kurang lebih 600 kbps & per TCP connection dengan MTU maksimum 1500Bisa dicapai 40 kbps
8.Selanjutnya gunakan aplikasi mass download manager yang mendukung TCP connection setips simultan (concurrent), perbuat koneksi ke FTP server terdekat dengan andalan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, makaBisa diaktifkan kurang lebih 120 session simultan (concurrent), anggapannya 5 x 120 = 600
9./ dengan tips yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughputBisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi telahBisa dijamin berada pada level maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang diperbuat bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati kurang lebih 100 ms tetap dianggap wajar

0 Response to "Cara Instalasi Jaringan WAN"

Post a Comment